ANALISIS
KITAB PRIMBON BETAL DJEMUR
No. 1 Lungguhe Dina lan Pasaran
Pada bab ini menjelaskan
mengenai dina lan pasaran, serta segala sesuatu yang berkaian dengan hal-hal
yang baik yang perlu dilakukan pada hari tersebut. Kemudian jika dilihat dari
pasaranya misalkan legi. Sama seperti kriteria yang digunakan pada Dina.
Pasaran juga mengnakan patokan yang sama. Patokan tersebut berlaku untuk semua
hari dan pasaran, ini sudah merupakan kesepakan dan ketentuan.
No. 2 Neptu Dina, Sasi, Pasaran, Lan Tahun
Pada bab ini menjelaskan
neptu atau jumlah yang ada disetiap hari maupun pasaran serta bulan dan tahun.
No. 3 Dina Ala
Tidak bisa
digunakan untuk bpergian dan lain-lainnya
Pada bab ini menerengkan
mengenai hari-hari yang buruk untuk seseorang yang sedang melakukan bepergian.
Karena biasanya hal ini dianggap ora ilok
atau kalau bepergian di hari- hari yang dianggap ebagai hari yang kurang
membawa keberuntungan untuk bepergian.
No. 4 Dina ala banget
Tidak bisa
digunakan untuk bpergian dan lain-lainnya
Sama seperti halnya dengan
no.3, pada bab ini menerengkan mengenai hari-hari yang sangat buruk untuk
seseorang yang sedang melakukan bepergian.
No. 5 Dina Taliwangke
Bab ini menjelaskan tentang
hari-hari yang dihindari oleh masyarakat. Yang wukunya (hari) adalah 30, dan
hari yamg dianggap harus dihindari (taliwangke) 6. Dan hari-hari itu dianggap
sebagai hari yang arus dihindari.
No. 6 Dina Saparwangke
Dalam bab ini dijelasakan
bahwa hari samparwangke itu adalah hari
yang penuh dengan keburukan. Wukunya (hari) adalah 30, yang didalamny aterdapat
5 hari wangke yang jatuhnya di ringkel
Anjang.
No. 7 Kunarpaning warsa (tahun)
Dalam bab ini dijelaskan
mengenai larangan untuk menikah dan sebagainya. Dan dalam hitungan tahun ini
dihitung disetiap tanggal 29 atau 30 di bulan
Besar.
No. 8 Sangaring warsa (Tahun)
Dalam bab ini dijelaskan
sama seperti pada bab yang sebelunya yaitu larangan mengenai menikah, mungkin
pada bab ini menikah pada bulan Sura
tanggal 3.
No. 9 Sasi Rahaju
Pada bab ini djelaskan bahwa
terdapat hari-hari tertentu di setiap bulan, yang baik digunakan untuk untuk
melakukan kegiatan-kegian tertentu.
No. 10 Sasi Sardju
Pada bab ini djelaskan bahwa
terdapat hari-hari tertentu di setiap bulan, yang lumayan baik digunakan untuk
untuk melakukan kegiatan-kegian tertentu
No. 11 Pati Uriping Sasi
Pada bab ini djelaskan
tanggal-anggal maupun bulan yang baik digunakan untuk melakukan suatu kegiatan,
dan juga disini juga dijelaskan mengenai tanggal dan bulan yang buruk untuk
melakukan kegiatan.
No. 12 Anggarakasih
Pada bab ini djelaskan bahwa
yang dimaksud dengan asnggarakasih adalah bulan dimana pada bulan tersebut
tidak terdapat hari Selasa Kliwon. Atau bahkan membawa pengaruh yang buruk
terhadap pernikahannya nanti.
No. 13 Larangan Sasi
Pada bab ini dijelaskan mengenai
larangan untuk menikahkan seorang pengantin pada tahun dan bulan-bulan
tertentu.
No. 14 Sangaring Tanggal
Pada bab ini dijelaskan
mngerjakan sesuatu yang yang dihindari. Serta dalam bab ini juga menjelaskan
setipa bulan yang terdapat tanggal dan hari-hari taliwangke serta
kejadian-kejadian apa yang akan terjadi jika hal tersebut tetap diakukan.
No. 15 Petung Pasatohan Salaki Rabi
Pada bab ini menjelaskan
mengenai perhitungan tanggal yang dilakukan untuk mengetahui kelebihan tanggal
atau sisa tanggal kepada calon pengantin laki-laki maupun pengantin perempuan.
No. 16 Petung Salaki Rabi
Pada bab ini menjelaskna
mengenai menghitung jumlah weton (pasaran)calon mempelai laki-laki dan
perempuan, serta menghitung hari dan pasarannya kemudian dijumlahkan dan yang
terakhir dibagi 4. Kemudian biasanya turanya tidak lebih dari 4 angka.
No. 17 Petung Salaki rabi
Bab ini menjelaskan mengenai
weton (pasaran) yang dimiliki oleh penganten laki-laki maupun perempuan. Disini
juga dijelaskan mengenai masing-masing weton yang dimiliki oleh kedua belah
pengantin, kemudian jika mereka menikah maka hari lahir kedua mempelai data
dijadikan patokan untuk menentukan untuk masa depan pengantin tersebut
No. 18 Petung Salaki Rabi
Pada bab ni menjelaskan
mengenai aksara dari nama kedua pengantin, haya diambilpada bagian depannya dan
bagian belakangnya saja.
No. 19 Petung Salaki Rabi
Pada bab ni menjelaskan
mengenai aksara dari nama kedua pengantin, haya diambilpada bagian depannya dan
bagian belakangnya saja.
No 20 Petung Salaki Rabi
Pada bab ni menjelaskan
mengenai aksara dari nama kedua pengantin, haya diambilpada bagian depannya
saja.
No. 21 Petung Salaki Rabi
Bab ini menjelaskan wewaton
makam agung (Kraton Muliya) yaitu dari aksara jawa yang digunakan sebagai nama
pengantin.
No. 22 Petung Salaki Rabi
Bab ini menjelaskan bahwa
weton dari pengantin laki-laki dan perempuan di jumlahkan kemudian dibagi 10,
dan sisanya tidak boleh lebih dari 7.
No. 23 Petung Salaki Rabi
Pada bab ini dijelaskan
mengenai weton (pasaran) dan hari kemudian ditentukan neptunya(nilai). Kemudian
dijumlahkan dan dibagi 5, kemudian yang dilihat adalah sisanya.
No. 24 Petung Salaki Rabi
Pada bab ini menjelaskan
mengenai weton dari pasangan pengantin laki-laki dan perempuan, kemudian neptu
dari hari dan tanggal keduanya dijumlahkan, kemudian ditambah dari neptu sasi,
tahun dan tanggal setelah itu dibagi menjadi 9, kemudian dilihat sisanya.
No. 25 Petung Salaki Rabi
Pada bab ini menjelaskan
sama halnya dengan No. 24 yaitu mengenai weton dari pasangan pengantin
laki-laki dan perempuan, kemudian neptu dari hari dan tanggal keduanya
dijumlahkan, kemudian ditambah dari neptu sasi, tahun dan tanggal setelah itu
dibagi menjadi 3, kemudian dilihat sisanya.
No. 26 Dina Ala
Pada bab ini jelaskan bahwa
keluarga tidak boleh mengadakan perayaan pernikahan dan yang lainya.
No. 27 Dina Sangaring Sasi
Pada bab ini jelaskan bahwa
keluarga tidak boleh mengadakan perayaan pernikahan dan yang lainya.
No. 28 Na’asing Para Nabi
Pada bab ini jelaskan bahwa
keluarga tidak boleh mengadakan perayaan pernikahan dan yang lainya. Disini
juga dijelskan bahwa di setiap bulan terdapat tanggal dimana tanggal tersebut
termasuk salah satu tanggal yang tidak baik yang digunakan untuk pernikahan,
khitana, syukuran atau acara yang lainnya.
No. 29 Na’asing Tanggal
Pada bab ini jelaskan bahwa
keluarga tidak boleh mengadakan perayaan pernikahan dan yang lainya. Disini
juga dijelskan bahwa di setiap bulan terdapat 2 tanggal dimana
tanggal-tanggal tersebut termasuk
tanggal yang dipercaya sebagai tanggal yang tidak baik
No. 30 Sangaring Tanggal
Pada bab ini jelaskan bahwa
keluarga tidak boleh mengadakan perayaan pernikahan dan yang lainya. Disini
juga dijelskan bahwa di setiap bulan terdapat tanggal dimana tanggal tersebut
termasuk salah satu tanggal yang tidak baik yang digunakan untuk pernikahan,
khitana, syukuran atau acara yang lainnya.
No. 31 Bangas Padewan
Pada bab ini jelaskan bahwa
keluarga tidak boleh mengadakan perayaan pernikahan dan yang lainya. Disini
juga dijelskan bahwa di setiap bulan terdapat 2 tanggal dimana tanggal tersebut
termasuk tanggal yang tidak baik yang
digunakan untuk pernikahan, khitana, syukuran atau acara yang lainnya.
No. 32 Taliwangke
Pada bab ini jelaskan bahwa
keluarga tidak boleh mengadakan perayaan pernikahan dan yang lainya. Disini
juga dijelskan bahwa di setiap bulan terdapat hari dan juga pasaranya tersebut
termasuk salah satu hari yang tidak baik yang digunakan untuk pernikahan,
khitana, syukuran atau acara yang lainnya.
No. 33 Ala Betjiking Sasi kanggoIdjabing
Penganten
Pada bab ini bulan yang baik
untuk melaksanakan uparaca pernikahan tersebut jatuh pada bulan Djuladilakir,
Redjeb, Ruwah dan Besar.
No. 34 Pamilihing Dina Idjabing Penganten
Rupa 3
Dalam bab ini dijelsakan
bahwa dalam pemilihan hari ijab qabul terdapat 3 macam. Dalam pemilihan hari
untuk pernikahan ini harus dipilih hari yang paing baik.
No. 35
-
No. 36 Sa’at Idjabing Penganten Miturut Tanggale
Dalam bab ini menjelaskan
tentang ijab pada pernikahan, dilihat dari tanggal dan jam pada saat melakukan
penikahan tersebut.
No. 37 Sa’at Idjabing Penganten Miturut Ndadarine (wetune) Lintang Suhara
Dalam bab ini menjelaskan
tentang ijab pada pernikahan, dilihat dari hari dan jam (siang dan malam) pada
saat melakukan penikahan tersebut.
DUWE GAWE MANTU
No. 38 Tarub
Pada bab ini menjelaskan
bahwa jika pada hari H perayaan pengantin kurang dari 3,2 atau bahkan 1 hari
dari hari ang telah dietapkan sebagai hari yang baik, kemudian tarub.
No. 39 Pamilihing Dina Betjik kanggo Tarub
Pada bab ini dijelaskan
mengenai pemilihan hari pemasangan tarub yang baik di kediaman sang pengantin.
Perhitungan ini dilihat dari neptunya hari dan pasaran.
No.40 Pamilihing Dina Betjik kanggo Tarub
Dalam bab ini penghitungan
pemasangan Tarub dilihat dari tanggal pada bulan pelaksanaan prosesi
pernikahan.
No. 41 Pamilihing Dina Betjik kanggo Tarub
Sama seperti No. 40, pada
bab ini juga menjelaskan bagaimana pemasangan tarub yang baik, dalam satu bulan
pada bulan pernikannya.
No. 42 Sa’at Tarub
Dalam pemasangan tarub juga
harus menggunakan sa’at. Dalam konteks ini dapat memilih sa’at No. 35, No. 36,
dan No. 37.
No. 43 Pangango
Dalam bab ini menjelaskan
mengenai pakaian apa yang akan dikenakan saat setelah pemasangan tarub sampai
ijab
No. 44 Slametan Penganten
Pada bab ini menjelaskna
mengenai upacara serta selametan (syukuran) yang dilakukan pada saat proses
pernikahan.
No. 45 Sarat lan Sadjen Mantu
Dalam bab ini menjelaskan
syarat-syarat dan kelengkapan serta sesaji yang digunakan sebagai pelengkap
dalam prosesi pernikahan.
No. 46 Sasrahan (lamaran)
Dalam bab ini menjelaskan
prosesi seserahan (lamaran). Kegiatan ini dilakukan pada saat pernikahan atau proses ijab qabul kurang dari 1-3 hari.
No. 47 Siraman Penganten
Bab ini menjelaskan pada
hari dimana penganten dimidodareni (malamnya), sebelum prosesi itu
dilaksanakan, paginya kedua penganten mengadakan prosesi siraman.
No. 48 Midodareni
Prosesi ini dilakukan
setelah melakukan siraman. Pada malam harinya penganten perempuan melakukan
midodareni, kemudian sekitar pukul 7 calon pengantin laki-laki dan keluarganya
dating ke rumah calon pengantin perempuan.
No. 49 Sanggan Penganten
Bab ini menjelaskan jika
pengantin laki-laki ingi bertemu dengan pengantin perempuan harus membawa
sanggan (tebusan).
No. 50 Penganten Lanang Arep Idjab (Nikah)
Pada bab ini dijelsakan
bahwa hanya pengantin laki-laki saja yang melakukan ijab qabul dan didampingi
para sesepuh dan orang tua, serta kedua keluarga, tanpa adanya calon pengantin
perempuan.
No. 51 Paes Penganten Lanang
Sebelum bertemu dengan
pengantin wanita, pengantin laki-laki harus dandan terlebih dahulu. Dalam bab
ini dalam elakukan dandan (paes) memerlukan tata cara yang harus dilakukan.
No. 52 Paes Penganten Wadon
Sama seperti pengantin
laki-laki yang harus dandan (paes), begitu juga dengan pengantin perempuan juga
harus melakukan dandan (paes). Pengantin pere,puan juga harus menjalankan
rentetan tata cara daam melakukan paes.
No. 53 Temuning Penganten
Dalam bab ini menjelaskan
mengenai pertemuan kedua pengatin setelah proses ijab dan paes. Setelah ketemu
kedua pengantin diapit oleh sesepuh. Kemudian para pengantin melakukan tata
cara yang telah diatur oleh piƱata acara
No. 54 Slametan Sepasar
Pada bab ini menjelaskan
proses terakhir dari proses pernikahan yaitu acara selametan sepasar. Ditandai
dengan pemberian jenag pada orang yang lebih tua.
No. 55 Slametane Wong Meteng
Dalam bab ini menjelaskan
mengenai selametan atau syukuran yang dilakukan oleh orang yang sedang hamil.
Selametan ini dilakukan setip bulanya dengan makanan yang berbeda-beda sampai
usia kandungan menginjak usia 9 bulan.
No. 56 Slametan Tingkeb
Pada bab ini menjelaskan
mengenai prosesi selametan upacara tingkeban.
No. 57 Pal Baji lair
Dalam bab ini menjelaskna
mengenai hari dan jam ketika bayi lahir, baik di siang maupun malam.
No. 58 Djabang Bayi Lair
Ketika sang bayi lahir maka
telinga sebelah kanan harus diadzani kemudian telinga sebelah kirinya dikomati.
No. 59 Ngetok Usus
Bab ini menjelaskan proses
pemotongan usus bayi.
No. 60 Mendem Ari-Ari
Menjelaskan prosesi memendam
ari-ari sang jabang bayi.
No. 61 Kopohan
Pada bab ini menjelaskan
mengenai penggunaan jarik yang sudah dipakai, kemudian digunakan sebagai
selimut untuk sang bayi.
No. 62
Slametan Brokohan
Pada bab ini menjelaskan
mengenai upacara selamaetan atau syukuran atas kelahiran sang jabang bayi.
No. 63 Rentjanane Bayi Lahir
Dalam bab ini menjelaskan
mengenai para dewa yang menjelma atau wajahnya menjadi binatang.
No. 64 Puput Puser
Pada bab ini menjelaskan
mengenai penutupan puser bayi. Jika laki-laki dibungkus dengan 2 merica, dan
jika perempuan dibungkus dengan 2 ketumbar.
No. 65 Djeneng
Bab ini menjelaskan mengenai
tata cara pemberian nama pada bayi.
No. 66 Rentjanane Baji yen Lagi Puput Puser
Penutupan puser sangat
diharuskan karena, dapat menjahuhkan bayi dari godaan lelembut.
66.
Rencana
bayi saat pemotongan puser logikanya saat sang bayi sudah lahir , untuk
bertahan hidup dy harus makan dan minum melalui mulut tidak melalui puser lagi
karena sudah tidak didalam kandungan.
67.
DIsaat
Bayi Sakit ibu dan bapaknya menjilat ubun-ubun,tangan,dan telapak kaki supaya
si bayi merasa hangat dan terlindungi oleh tangan kedua orang tuanya.
79
Obat
setelah keguguran,tersebut agar rahim tidak mengalami luka yg serius dan bisa
kembali seperti sedia kala.
81
Obat
ketika ari-ari tidak mau keluar, tersebut dimaksud agar batas ari-ari dan udel
si bayi lunak dan bisa dikeluarkan(dilepas) atau keluar (lepas) sendiri.
83.
Obat
agar mendapat keturunan, tersebut bermaksud supaya ramuan yang telah diminum
kemudian dapat membuat subur (peranakan)
85.
Obat
bayi ketika terkena cacar air, tersebut bermaksud agar ramuan yang telah dibuat
diusapkan ke seluruh badan dan ada juga yang di minum agar penderita cepat
pulih
113.
Watak
manusia menurutciri tubuh,
Jika
dipantat,artinya kuat duduk lama berarti pantat merupakan tumpuan tubuh jika
diposisi duduk.
115.
Bab Nama
Dalam
memberikan nama pada seorang anak alangkah lebih baiknya jika menggunakan nama
panjang dan berikan yang bermakna baik,maka akan membawa berkah baik pula untuk
si anak.
119.
Mencirikan
seseorang yang berukuran kepala besar, dia lebih mudah mengingat, mungkin
karena ruang volume dikepalanya lebih besar
122.
Ketika
akan membuat anak harus menyesuaikan harinya,karena ada hari yang bertepatan
untuk beribadah dan tidak untuk beribadah (itu semua berdasarkan sabda
rasulullah saw).
123.
Larangan
untuk pasangan suami-istri bersetubuh pada jam tertentu (waktu untuk bekerja
dan beribadah).
125.
Tatakrama
dalam bersetubuh, berdasarkan sabda rasulullah saw jika akan pasangan suami-istri
akan bersetubuh di anjurkan untuk mandi
terlebih dahulu agar bersih dan wangi.
128.
Hamil,
dilarang makan buah durian karena buah durian memiliki tingkat asam yang tinggi
dan bersifat panas, dilarang duduk di depan pintu karena menghalangi orang lewat.
129.
Larangan
suami ketika istri sedang hamil, tidak boleh membunuh hewan logikanya karena
hewan juga ciptaan yang maha kuasa.
159.
Parane lulungan golek
pangan
Pada primbon betal jemur mengungkap
bahwa jika mencari sandang pangan (berdagang) yang sukses maka memilih hari
yang baik yakni tiba waktu s r i yang artinya bagus untuk berjualan. Tepatnya
untuk hari dan wetonnya adalah Minggu Pon, Senin Kliwon, Selasa Pahing, Rebo
Wage, Kamis Pahing, Jumat wage, Setu Legi.
160.
Sri Sadana
Berfungsi sebagai mencari sandang pangan,
orang sakit yang mencari obat berobat, serta orang mau berperang. Misalkan kita
mengambil Sabtu Kliwon pada mencari obat buat kesehatan maka jatuh di Sri atau
di arah selatan sadana. Misalnya Jumat Legi, harus ada arah utara dan berlari
pada arah selatan.
161.
Parane lulungan
keperluan apa bae supaya oleh gawe.
Menceritakan bahwa jika seseorang mencari
pekerjaan maka harus tau hitungan Jawa yang ditulis dalam buku tersebut
sehingga dapat dipermudah untuk mencari pekerjaan. Didalam kitab tersebut dituliskan
misal mencari pekerjaan hari Sabtu Pahing harus dari arah Selatan atau arah
Utara. Selasa Kliwon harus dari barat dan utara.
162.
Sa’at djam wawaton
Lintang kaperluan samubarang gawe.
Berfungsi sebagai penanda jika bekerja
selamat. Contohnya seumpama Selasa jam 11 maka jatuhnya Slamet dengan simbol
“S”. Namun jika mengambil hari Minggu jam 5 maka jatuhnya pati atau Mati dengan
simbol “P”.
163.
Na’as dina, sasi,
tahun, iku papali kurdi.
Pada isi ini menceritakan tentang
kejadian-kejadian yang tragedi. Contohnya Lamun
ana bocah lahir ing wektu na’as, ora waras, geringen mindeng. Lamun gagawean
ing wektu naas, ora kedadean, yen dadi ora becik.
Sebaiknya samubarang gwe anjingkirana yaitu waktu naas, sangar,
serta hari kematian, bulan, tahun, serta hari taliwangke dan samparwangke dll.
Jika lahirnya Minggu Wage maka hari ketiganya adalah Selasa Legi.
164.
Sa’at
Yen ana perkara arep diputus ana ing
Pengadilan. Pada sa’at menjelaskan bahwa hari dan jam saling berkaitan satu
sama lainnya. Misalkan dari rumah harus memilih jam yang jatuhnya di ratu atau
Padita maka akan menjadi selamat.
165.
Sa’at
Jika bermusyawarah tentang keadaan suatu
negara, tukar pendapat, menyelesaikan masalah yang perlu. Dan jika berpegian
jauh menyebrang lautan. Misalnya hari minggu jam 6-8 itu jatuh pada ratu maka
artinya baik, senin jam 11-1 jatuh pada padita maka artinya sedeng, sabtu jam
4-6 maka jatuhnya adalah cidra maka artinya sakit atau mati.
166.
Sa’at sabarang gawe
wawaton tanggal.
Sa’at achmad, baik buat bekerja,
djabaril,sedeng, dan jika perang harus memakai serba warna hijau.
Misalkan memilih yusuf maka ada kebaikan dan
kejelekan, jika mengadu domba orang maka harus menghadap selatan dan timur.
167.
Pamilihing desa kang
arep dienggoni
Dalam hal ini, menurut kitab primbon sangat
perlu jika mau memilih desa untuk penempatan dalam rumah. Misalkan nama
seseorang dicocokan dengan nama desa, dan ambil aksara depan sama depannya,
belakang sama belakangnya, neptunya asksara juga dan dibagi 5
Dan rumuskan jika lebih 1 (sonya) otra duwe
rezeki, 2 Antaka, kerep kasusahan. 3. Donya akih rejekine. 4. Pandita, tentrem.
5. Ratu, kajen keringan.
168.
Pamilihing Pakarangan
(Palemahan).
Untuk
pamilihing pakarangan mebahas masalah memilih tanah atau teras rumah. Jika
dalam memilih arah salah maka akan mendapat kesialan terus menerus namun jika
dalam memilih arahnya tepat maka akan mendapatkan rezeki yang melimpah.
169.
Panawaran lemah
sangar kayu ayeng.
Dalam
penawaran tanah yang dibahas adalah bagaimana untuk membaca mantra agar penawaran tanah sukses.
170.
Numbal Omah lan
Palemahan
Untuk
mencapai keberhasilan dalam melakukan Numbal Omah lan palemahan maka dilakukan
puasa dua hari, pati geni satu hari, dan menggemgam garam 4 dan dilakukan
membaca mantra sebanyak empat kali.
171.
Nolak utawa Nundung
Setan
Dalam
bagian menceritakan bagaimana caranya untuk mengsir setan yang mengganggu
seseorang.
172.
Adeping Omah
Ketika
membuat rumah seharusnya ikut aturan agar rumah yang ditempati tidak menjadi
sial misalnya ketika weton kelahirannya
17 maka rumahnya harus menghadap utara atau barat.
173.
Miwiti Ngadani
Pagaweyan
Menceritakan
tentang bagaimana memulai bekerja sampai pekerjaan selesai. Contohnya hari
minggu harus dimulai jam 6,7,11,1,5.
174.
Ngedegake maju lan
ngelih omah
Pada
bagian ini menceritakan bahwa ketika membuat rumah harus tahu dengan aturan-aturan
agar rumah yang ditempati tidak membawa petaka. Misalnya dibulan Rabiul akhir
ketika membuat rumah dapat dilihat bahwa selamat, rumahnya maju selamat dan
diberi kasih sayang sesama manusia.
175.
Ngedegake maju lan ngelih omah
Menceritakan
mangsa ketika mangsa atau waktu desta yaitu adalah mendirikan rumah mendapat
geringan berobat, namun ketika rumahnya maju maka akan terjadi kematian dan
memindah rumah akan mati berdua.
176.
Miwiti ngadani gawe
omah lan ngelih omah.
Rumusnya menggunakan hari pasaran neptunya dan
hitungan jatuhnya guru, ratu, goroh, sempoyongan.
177.
Petungan Ngedegake
utawa ndandani omah.
Menghitung rumah harus menggunakan patokan
yakni kerta, jasa, candi, bisa kuwat.
178.
Petungan Ngedegake
utawa ndandani omah.
Menghitung rumah harus menggunakan patokan
yakni kerta, jasa, candi, bisa kuwat.
179.
Ngelih Omah
Menghitung
rumah harus menggunakan patokan yakni kerta, jasa, candi, bisa kuwat. Jika
jatuhnya kerta maka akan tentram dan selamat samoai utuh.
180.
Petungan gawe utawa
ndandani.
Hitungan
yang dimulai yaitu hari dan wetonnya, jika wetonnya padu, demang agung, sanggar
waringan, mantri sinarodja, macan ketawang, pati.
181.
Ngadegake, maju,
utawa ngelih bangsaning omah.
Untuk
membuat rumah yang baik adalah hari minggu. Kalau hari Minggu membuat langgar.
182.
Isjarat ngedegake
omah.
Ada
godong yaitu : elo, alang-alang, dadap, madja, dan godong duwet.
183.
Tumbal omah
Untuk
membuat rumah harus ada tumbal, jika ingin rumahnya menjadi selamat sentosa.
184.
Murih omah ora
kalebon lemud
Membahas
tentang bagaimana cara membuat rumah dari saka guru sampai selesai.
185.
Gawe bebatur omah
mburi.
Pada
buku ini, yang membahas tentang bagaimana cara membuat batur rumah dari
menghadapnya, meletakkan pertama sampai selesai.
186.
Tumbal pasang babatur
Membahas
tentang sesaji yang dibuat dan dipasang pada pojokan.
187.
Gawe Omah
Mebahas
tentang bagaimana cara membuat rumah yang baik.
188.
Gawe Usuk
Membahas
tentang hitungan membuat usuk dan memasangnya patokannya adalah sri, naga,
werdi, mas, perak.
189.
Gawe bebalungan omah
(lakar)
Hitugannya
yaitu Sri, kitri, gana, liju, pokah.
190.
Dina kanggo miwiti
pasang lawang
Untuk
membuat pasang lawang yang baik adalah hari jumat, kalau kamis menajdi regol.
191.
Gawe anda
Hitungannya
anda, ende, undu.
192.
Gawe anda
Hitungannya
anda, ende, undu.
193.
Gawe amben
Hitungannya
dlika, wangke, wangkong.
194.
Gawe lawang
pakarangan
Pada
pembuatan pekarangan harus dengan hitungan dan arahnya guna menentukan baiknya
pekarangan.
195.
Gawe lawang
pakarangan
Pada
pembuatan pekarangan harus dengan hitungan dan arahnya guna menentukan baiknya
pekarangan.
196.
Gawe lawang pakarangan
Pada
pembuatan pekarangan harus dengan hitungan dan arahnya guna menentukan baiknya
pekarangan, dan dijelaskan bagaimana cara-caranya menghitung untuk membuat
pekarangan.
197.
Gawe Sumur
Untuk
membuat sumur ditentukan ukurannya, dan bagaimana hitunghan harinya dan ada
berapa depa yang dibuat
198.
Sumur supaya enak
banyune
Jika
membuat sumur jatuhnya tlaga maka airnya menjadi anta.
199.
Tamba Raja Singa
Yang
dibahas adalah bagaimana cara menghilangkan Raja Singa.
200.
Tamba wong lanang
(lakuwataning saresmi)
Menceritakan
tentang bagaimana obat untuk pria yang dijelaskan secara detail.
201.
Jamu kuwat seninyong
Yang
dibahasa ada oyod, babakan, kayu dll.
202.
Pigunane manuk
Platukbawang
Mebhasa
bagian-bagian burung Platukbawang yang ampuh digunakan sebagai kekuatan.
203.
Pigunane bulus kacarita
betuwah saka nabi Sulaiman.
Kegunaan
bulus dijadikan sebagai petuah. Semua anggota tubuh dari bulus sangat berguna.
204.
Kikmahe sato alas
kang aran Muka kang uga diarani Tukang (bangsane ketek) agung sawabe kaya
ngisor iki
Menceritakan
bagaian anggota yang berguna bagi senjata milik sendiri.
205.
Wahahanane dina lan
pasaran
Menceritakan
bagaiman suasana ketika dipasar dengan hari weton pasar.
206.
Supaya gamapang luru
sandang pangan
Dijelasakan
bahwa bagaimana untuk mendaopatkan makanan secara hitungan Jawa
207.
Yen arep katekan
sasedyane
Menceritakan
hari-hari untuk laku seseorang.
208.
Donga arep turu lan
tangi turu.
Mebaca
doa menggunakan bahasa arab
209.
Ujuring turu yen duwe
panuwun
Harus
menghadap barat jika hitungan wetonnya 7,11,dan 15.
210.
Salat Kajat
Fungsinya
untuk meminta kepada Allah SWT.
211.
Nanda laku panuwun
Fungsinya
jika meminta pertolongan kepada Allah SWT maka biar tercapai maka ambil krikil,
212.
Nanda laku panuwunan
Menceritakan
bagaimana caranya melaksanakan seperti mebaca surat alfatihah, al ikhlas dll.
Sehingga biasa tercapai.
213.
Donga Sleman
Berfungsi
untuk mencari berkah
214.
Donga Jabur
Ketiaka
aakan melakukan sesuatu dan dimana saja maka harus membaca doa Jabur untuk
melindungi diri sendiri.
215.
Ilmune Arya Bangah
Untuk
melindungi diri dari binatang buas.
216.
Ilmune Siyungwanara
Untuk
menghilangkan sato air.
217.
Panawaran wisa
Berguna
ketika makan ada penawarnya
218.
Watake Wesi Aji
Menceritakan
bagaimana kekuatan seorang yang dihitung menggunakan hari wetonnya.
219.
Najuh Wesi Adji
Berjalan
seperti tanah dan utara selatan dan menghadap selatan sehingga akan berhasil
220.
Petungan main kertu
Jika
ingin menang bermain kartu harus ada hitungannya agar tidak sial.
221.
Ngalamat Kedut
Menceritakan
tentang fungsi dari kedut misalnya jika kedut-kedutan maka orang tersebut baru
dibahas
222.
Nghalamate wong mimpi
Ketika
mimpi ada rumusnya yakni disembur ular, mengambil air, munggah gunung kanthi
kepenak, mangan apem, ngombe banyu dll.
223.
Petungan impen
Pada
bab ini yang dijelaskan hitungan mimpi yang baik maupun buruk
224.
Ngalamate ati rasa
keder
Menceritakan
bagaiman hatinya terasa bimbang. Misalnya jam 6-8 menceritakan musyawarah dan
ketika malam ada orang minta tolong.
No. 225 Tanda hati
terasa nratab (trataban).
Jam
|
Siang
|
Malam
|
6 – 7
7 – 8
8 – 9
9 – 10
10 – 11
11 – 12
12 – 1
1 – 2
2 – 3
3 – 4
4 – 5
5 – 6
|
Kumpul
makan.
Akan
kesusahan atau celaka.
Dapat
omongan bagus.
Mitra
datang omongan bagus.
Saudara
datang selamat.
Dapat
kabar baik.
Kumpul
makan.
Dapat
uang atau senang.
Dapat
rerasan yang baik.
Mau
berantem.
Dapat
omongan baik.
Akan
kehilangan uang.
|
Dapat
kabar baik.
Bertemu
dengan saudara yang jauh.
Orang
kaya akan menolong.
Tanpa
kabar membuat senang.
Diomong
jelek.
Orang
datang menata pekerjaan.
Akan
ada saudara.
Akan
senang.
Ada
kabar baik.
Akan
celaka.
Saudara
datang baik.
Akan
mendapat uang.
|
No. 226. Tanda – tanda
lupa.
Jam
|
Siang
|
Malam
|
6 – 8
8 – 10
10 – 12
12 – 2
2 – 4
4 – 6
|
Badannya
mau sakit atau kehilangan.
Di
dalam rumah sana akan ada orang perempuan yang pergi tetapi ingat akan
kebaikan.
Akan ada saudara jauh datang pinjam uang
atau dapat berita babaten.
Kaget
melihat darah atau api, akan tetapi tidak menukan celaka. Akan ada saudara
datang membawa barang, kalau dibeli akan mendapat untung.
Akan ada orang datang dari jauh minta
menginap, tetapi orang itu tidak benar hatinya.
|
Akan
dapat masalah, tetapi tidak kehilangan uang.
Akan
bertemu orang yang mempunya pangkat dan mendapat uang.
Jika
orang laki – laki yang lupa, akan dapat undangan slametan. Jika perempuan
yang lupa, akan datang orang untuk melamar.
Akan
kehilangan dan kesusahan hatinya.
Akan
ada orang datang untuk mencari menantu, tetapi tidak jadi.
Akan
bertemu dengan teman lama, dan diajak makan enak.
|
No. 227. Tanda –
tanda telinga berdengung.
Jam
|
Kiri Siang
|
Kanan Siang
|
6 – 7
7 – 8
8 – 9
9 – 10
10 – 11
11 – 12
12 – 1
1 – 2
2 – 3
3 – 4
4 – 5
5 – 6
|
Kedatangan.
Jalan
jauh.
Saudara
datang.
Akan
ada untung.
Ketemu
selamat.
Saudara
datang.
Akan
sakit.
Kehilangan
saudara jauh.
Keluarga
datang.
Akan
jalan.
Saudara
datang.
Untung
banyak.
|
Kesusahan.
Dapat
rerasan dari orang.
Pergi
jauh.
Celaka
besar.
Ada
pradondi.
Tidak
lajang.
Saudara
jauh datang.
Makan
enak.
Kecelakaan.
Saudara
jauh datang.
Akan
berpergian.
Besar
untungnya.
|
Jam
|
Kiri malam
|
Kanan malam
|
6 – 7
7 – 8
8 – 9
9 – 10
10 – 11
11 – 12
12 – 1
1 – 2
2 – 3
3 – 4
4 – 5
5 – 6
|
Dapat
selamat.
Dikasihi
wanita.
Kadayohan.
Dapat
undangan makan enak.
Dapat
rizki.
Besar
halangannya.
Seharusnya
mudah.
Ada
diskusi baik.
Akan
berantem.
Ada
masalah.
Dapat
pekerjaan baik.
Saudara
dapat diskusi baik.
|
Kehilangan.
Dapat
rerasan dari saudara sendiri.
Dapat
rizki.
Besar
untungnya.
Selamat.
Ada
orang yang suka.
Baik
bicaranya.
Ada
pertengkaran.
Selamat.
Kehilangan
uang.
Kehilangan.
Mendapat
cilaka yang besar.
|
No. 228. Tanda –
tanda daun telinga terasa panas.
Jam
|
Kiri siang
|
Kanan siang
|
7 – 8
8 – 10
11 – 12
1 – 2
3 – 4
5 – 7
|
Ada
masalah.
Ada
masalah.
Dagangannya
laku.
Diskusi
baik.
Diskusi
baik.
Diajak
makan enak.
|
Berantem.
Kehilangan.
Dapat
rizki.
Kadayohan.
Kedatangan
wanita.
Dapat
keuntungan.
|
Jam
|
Kiri malam
|
Kanan malam
|
7 – 8
9 – 10
11 – 12
1 – 2
3 – 4
5 – 6
|
Akan
bertengkar.
Kehilangan.
Orang
tuanya datang.
Dapat
rizki banyak.
Dapat
rerasan dari wanita.
Orang
baik menolong.
|
Difitnah
orang.
Diapat
rerasan dari orang.
Kedatangan
mantri.
Menemukan
mukti.
Dapat
undangan makan enak.
Kedatangan
saudara.
|
No. 229 Tanda –
tanda mata kunang - kunang.
Jam
|
Kiri siang
|
Kanan siang
|
6 – 8
8 – 10
10 – 12
12 – 2
2 – 4
4 – 6
|
Kedayohan
jauh.
Akan
senang dan makan enak.
Dapat
senang.
Dapat
keuntungan.
Kadayohan.
Dapat
keuntungan.
|
Akan
dijelekin orang.
Orang
buruk membuat celaka.
Akan
dapat celaka.
Dapat
kesenangan.
Ada
wanita datang.
Orang
tua atau saudara akan datang.
|
Jam
|
Kiri malam
|
Kanan malam
|
6 – 8
8 – 10
10 – 12
12 – 2
2 – 4
4 – 6
|
Saudara
datang senang.
Ada
orang besar (penting) datang.
Dapat pertolongan dari
orang.
Akan susah.
Orang jauh datang.
Ada tamu orang besar
(penting).
|
Tamu
datang mengakrabkan diri.
Ada
pemeriksaan masalah.
Dapat
undangan selametan.
Akan
dapat keusilan dari orang.
Dapat
kesenangan.
Dapat
rizki.
|
No. 230. Tanda –
tanda muka terasa panas.
Jam
|
Siang
|
Malam
|
7 – 8
9 – 10
11 – 12
1 – 2
3 – 4
5 – 6
|
Saudara
datang mengajak membahas kebaikan.
Kedatangan
orang mengajak buruk.
Kedatangan
wanita atau teman pergi.
Ada tamu datang buruk tujuannya.
Ada
tamu datang untuk membohongi.
Kedatangan
saudara untuk membahas hal yang baik.
|
Ada
orang bertamu.
Naik
pangkat atau dapat rizki besar.
Dapat
keuntungan dan senang.
Akan
kehilangan barang.
Kedatangan
saudara untuk membahas hal yang baik.
Mau
bersenang – senang, tetapi akhirnya dapat bencana.
|
No. 231. Tanda –
tanda bersin yang tidak semestinya.
Jam
|
Siang
|
Malam
|
7 – 8
9 – 10
11 – 12
1 – 2
3 – 4
5 – 6
|
Mau
makan enak atau berpergian.
Orang
datang untuk menjaka bekerjasama dalam hal kebaikan. Tamu mengajak
bertengkar.
Menerima
kebaikan.
Diajak
bertengkar.
Tamu
datang membahas yang tidak ada untungnya.
|
Wanita
berani.
Kemasukan maling tetapi
ketahuan.
Wanita berani.
Ada wanita datang.
Ada
tamu datang membawa makanan.
Rizki
banyak.
|
No. 232. Tanda –
tanda bertemu pengantin.
Jika didalam penjamuan bertemunya pengantin, tempatnya
pengantin laki - laki perempuan ada yang runtuh atau rumahnya renggang
bergantung didinding ada yang jatuh, atau ada barang pecah, yang pecah tadi
termasuk buruk, utau disebut mati, atau ada masalah yang aneh, itu jadi tanda
pengantin tadi akan berpisah (cerai).
No. 233. Tanda –
tanda kejatuhan cicak.
Barang siapa yang kejatuhan cecak tepat di atas kepala,
orang tadi bakal hilang kemulyaannya atau kesenangannya 8 perkara. Atau akan
mendapat musibah besar, karena perempuannya terkena goda dan selanjutnya gila.
No. 234. Ngalamate
klambi tiba saka sampiran utawa tjantelan.
Djam
|
Awan
|
Bengi
|
7 – 8
9 – 10
11 – 12
1 – 2
3 – 4
5 – 6
|
Arep
kelangan lan lara awake.
Ana
wong sumedya ngarah.
Katekan
sanak nulung kabetjikan.
Jen
lulungan bakal padu.
Oleh
ridjeki akeh.
Kadajohan
arep ngarah barang.
|
Dikongkon
ngedolake barang.
Oleh
pagawejan saka wong lija.
Katekan
sadulur adoh.
Kelangan
barang.
Sadulure
kena prakara.
Katekan
sanak mangan enak.
|
No. 235. Tanda -
tanda lindu.
Pada bab ini menjelaskan tanda-tanda terjadinya gempa
aatu lindu yang terjadi pada bulan-bulan tertentu
No. 255. Tingkah Kucing.
Pada
bab inni menjelaskan mengenai tanda-tanda tingkah laku kucing yang dipercaya
dapat menyebabkan bencana.
No. 257. Tanda – tanda burung prenjak (tamujana).
Pada bab ini menjelaskan
mengenai tanta-tanda burung prenjak yang dipercaya dapat menimbulkan bencana.
No. 274. Saat rajamuka miturut gunggunge
neptu dina lan pasaran
Disini terdapat gunggungnnya
neptu hari dan pasarannya mulai dari 7-18. Lalu terdapat jam mulai dari jam 7-5
yang dibagi dalam lima wakt, setiap waktu adalah 2 jam. Setiap waktu itulah
memiliki lima huruf yang berbeda juga, diikuti tempatnya pengapesan didaerah
tubuh. Huruf-huruf itu antaralain:
1. Huruf
S yang berarti Sarju, yaitu boleh tidak bolehnya.
2. Huruf
G yang berarti Gigis, yaitu pasti boleh
3. Huruf
M yang berarti Momor, yaitu belum pasti boleh
4. Huruf
P yang berarti Pacak, yaitu tidak boleh
5. Huruf
H yang berarti Harja, yaitu akan dipastikan boleh.
No. 275. Rajamuka
Disini disebutkan
tanggal-tanggal durjana memasuki rumah beserta keterangan apakah durjana
tersebut yang menang atau yang punya rumah yang menang. Menang atau tidaknya
durjana, memiliki 4 istilah, yaitu:
1. Kalah
njero berarti yang punya rumahlah yang kalah
2. Kalah
njaba berarti yang kalah durjananya
3. Pada
jayane berarti tidak ada yang kalah
4. Sampyuh
berarti sama-sama kalah
No. 276. Parane Durjana
Disini menerangkan arah
kemana durjana datang dan pergi. Ada 4 arah, antara lain:
1. Sanget
berarti dari arah timur ke barat
2. Salu
berarti dari arah utara ke selatan
3. Saru
berarti dari arah barat ke timur
4. Sanja
berarti dari arah selatan ke utara
No. 277. Wayah tekane durjana
Ada tiga waktu datangnya
durjana. Yaitu:
1. Adam
berarti datang antara jam 7 sampai 12 malam
2. Kawa
berarti datang antara jam 12 sampai jam 3 malam
3. Iblis
berati datang antara jam 3 malam sampai jam 5 pagi
No. 278. Metukake Durjana
Ada 6 hal yang dibahas
disini, antara lain:
1. Pisang
berarti durjana mengumpat di pohon pisang
2. Weragang
berarti durjana mengumpat di piggir jalan
3. Sanggar
berarti durjana mengumpat di tritisan
4. Banyu
berarti durjana mengumpat di dalam sumur atau selokan
5. Bale
beraryi durjana mengumpat didalam pendopo
6. Waringin
berarti durjana mengumpat di kayu besar
No. 279. Playune durjana miturut dina lan
pasaran
Disini membahas hari dan
pasaran selama satu bulan (35 hari) beserta arahnya durjana. Ada 5 arah yang
berbeda, antara lain:
1. Sri
dan Lusi berarti slamet (maling tidak tertangkap)
2. Palang
berarti tertangkap
3. Kala
berarti tertangkap atau bahkan mati
No. 280. Aji begananda, ajinig durjana kanggo
nyirepi wong kang duwe omah kan arep dimalingi
Durjana dalam menggunaka
ajian yaitu dengan cara membacakan mantra, berdiri didepan rumah yang akan
dimalingi, lalu memanggil turunnya wimanasara dengan mantra yang lain. Lalu
menunduk ke tanah, menjejak tanah 3 kali tidak bernafas. Sebelumnya sudah
dilakukan puasa mutih selam 21 atau 40 hari, puasa pati geni selama 3 hari 3
malam atau 7 hari 7 malam yang dimulai hari Rabu Pon.
No. 281. Aji dipa, panulak adi begananda.
Aji Dipa dapat menolak aji
begananda menggunakan mantra juga melakukan puasa mutih selama 21 atau 40 hari,
puasa matigeni selama 3hari 3 malam atau 7 hari 7 malam, dimulai hari Jumat
Pahing. Selain itu, ketika panas atau hujan tidak boleh lari menghindar atau
berteduh, ketika bertemu dengan wanita tidak boleh menoleh, harus sabar
menerima, mengasihi sesama, juga tidak berbuat jelek terhadap orang lain.
No. 282. Panulak durjana
Mantra penolak durjana harus
dibaca jika akan tidur, selain itu juga harus melakukan puasa mutih selama 14
hari serta patigeni satu hari satu malam dimulai hari Selasa Kliwon.
No. 283. Nyirepi durjana maneh
Mantra untuk hal ini dibaca
di teras rumah ketika akan tidur. Melakukan puasa mutih selama 7 hari 7 malam
dan patigeni selama satu hari satu malam dimulai hari Kamis Wage.
No. 284. Sokibulkahfi
Ini digunakan untuk menolak
maling dan dapat digunakan untuk menolak ama geni.
Anggoleki barang ilang lan
kang kacolong, sarta petung wong lunga lan wong minggat, pangetunge miturut
gunggunge neptu dina lan pasaran. Dene neptune dina lan pasaran kasebut ing
kaca 4 no. 2.
No. 285. Wong lunga mulih lan orane
Ketika pergi dari rumah ada
3 turah pira.
1. Jika
turah 1 terkena sangkakala
2. Jika
turah 2 akan cepat pulang
3. Jika
turah 3 tidak akan pulang, atau jika pulangpun akan lama datangnya.
No. 286. Parane wong minggat
Terdapat 4 turah:
1. Jika
turah 1 arahnya ke timur
2. Jika
turah 2 arahnya ke barat
3. Jika
turah 3 arahnya ke utara
4. Jika
turah 4 arahnya ke selatan
No. 287. Wong minggat ketemu lan orane
Terdapat 3 turah
1. Jika
turah 1 tidak ketemu
2. Jika
turah 2 ketemu
3. Jika
turah 3 lepas arahnya
No. 288. Barang ilang ketemu lan orane
Ana 3 turah:
1. Jika
turah 1 barang tidak akan ketemu
2. Jika
turah 2 barang bisa ketemu
3. Jika
turah 3 barang tidak ketemu, tetapi orang yang mengambil akan terkena sakit
No. 289. Sapa kang nyolong
Terdapat 3 turah, yaitu:
1. Jika
turah 1 yang mengambil adalah temannya
2. Jika
turah 2 yang mengambil adalahorang satu rumah
3. Jika
turah 3 yang mengambil adalah orang jauh
No. 290. Lanang utawa wadon kang nyolong
Terdapat 3 turah:
1. Jika
turah 1 yang mengambil laki-laki
2. Jika
turah 2 yang mengambil perempuan
3. Jika
turah 3 yang mengambil samar (bisa laki-laki ataupun perempuan)
No. 291. Rupane kang nyolong
Terdapat 3 turah:
1. Jika
turah 1 yang mengambil kulitnya hitam
2. Jika
turah 2 yang mengambil mbambangawak
3. Jika
turah 3 yang mengambil kulitnya agak putih
No. 292. Ilang temenanan apa ora
Terdapat 4 turah:
1. Jika
turah 1 tiba wit (barang tidak hilang, jika hilangpun karena kecerobohan si
empunya barang)
2. Jika
turah 2 tiba epang (yang mengambil saudaranya sendiri)
3. Jika
turah 3 tiba godong (yang mengambil kenalannya si istri, masih saudara dengan
istri namun sudah jauh)
4. Jika
turah 4 klejang (yang mengambil orang lain)
No. 293. Petungan saka Sunan Benang
Menurut perhitungan dari
Sunan Benang dilakukang menurut hari. Setiap hari tersebut terdapat ciri-ciri
orang yang mengambil, juga siapakan orang tersebut, apakah saudara atau bukan.
Menurut perhitungan ini juga ada cara untuk nylameti.
No. 297. Petungan barang ilang
Ada 7 petungan disini, meliputi
angin, lintang, banyu, srengenge, geni, sasi, lan bumi. Setiap jenis petungan
tadi terdapat ciri-ciri orang yang mengambil barang beserta jenis kelaminnya
serta umurnya.
No. 298. Barang ilang miturut Sa’at Nabi
Terdapat lima turah menurut
nabi Ahmad, Ngijrail. Yusup, Brahim, dan Jabarail. Masing-masing turah menurut
nabi ini menyatakan ciri-ciri orang yang mengambil barang.
No. 299. Barang ilang miturut tanggal lan jam
waton Sa’at Nabi
Terdapat lima pembagian
tanggal hilang, dimulai dari tanggal 6 hingga tanggal 30. Satu pembagian
tanngal terdapat lima tanggal yang berbeda, yaitu tanggal pertama ditambah 5
tanggal, begitu seterusnya. Terdapat juga 5 pembagian jam dimulai jam 6 sampai
jam 6 lagi. Setiap jam tersebut terdapat 3 jam berbeda yang berurutan. Kecuali
di jam 12 hanya terdapat satu jam, yaitu jam 12 itu sendiri.
Setiap jam dan tanggal
tersebut dibagi atas nama-nama Nabi beserta Sa’atnya.
No. 300. Anggoleki kadurjanan
Untuk menentukan kearah mana
durjana tadi pergi, menggunakan neptu hari dan pasaran, dimulai tanggal 7.
Untuk menentukan waktu berangkat mencari durjana menggunakan hari, dimulai
dengan hari minggu sampai hari sabtu.
No. 301. Mbuburu kewan alas
Agar dalam memburu hewan
mendapatkan hasil harus menggunakan neptu hari dan pasaran yang dimulai dengan
tanggal 7 sampai tanggl 18. Setipa anggal tadi nantinya akan diarahkan ke hutan
sebelah mana.
No. 302. Tuku kewan
Terdapat lima neptu dan
pasaran ketika akan membeli hewan, yaitu suku watu gajah yang berarti tidak
baik, serta buta dan ratu yang berarti baik.
No. 303. Nanadur
Terdapat 4 jenis neptu hari
dan pasaran dalam hal menanam, yaitu oyod, godhong, uwit, uwoh yang setiap nama
tersebut mengandung arti tanaman apa yang harus ditanam.
N0. 304. Nanadur miturut dina
Hanya terdapat 6 hari dalam
menanam, dimulai dengan hari minggu sampai hari Jumat. Dalam setiap hari
tersebut disebutkan tanaman apa yang cocok ditanam menurut hari tadi.
No. 305. Donga ama mentek lan panulak tikus
Disini diterangkan doa yang
harus dibaca agar tanaman dijauhi oleh hama dan tikus.
No. 306. Petungan akeh utawa larang udan
Banyak sedikitnya hujan yang
turun adalah menurut watak satu-satunya tahun, jatuhnya ditanggal satu bulan
Sura itu jatuhnya di hari apa. Dimulai dengan hari minggu (dite kenaba), hari
senin (soma warjita), hari selasa (hanggara rekata), hari rabu (buda mahesaba),
hari kamis (respati mintuna), hari jumat (sukra mangkara, dan hari sabtu
(tumpak menda).
No. 307. Petungan mongsa manut pecak
wawayanganing surya
Terdapat 12 mongsa, hari
jalannya mongsa, umur mongsa, petung pecak (dhuhur dan ashar) serta candranya
mongsa.
No. 308. Candraning taun sirah
Ada 10 jenis, yaitu dimulai
dari eka tunggal sampai dasa sepuluh. Masing-masing candra mewakili sesuatu
yang ada dialam semesta ini.
No. 309. Tahun sirah
Terdapat 10 tahun sirah,
yaitu eka bumi, dwi sawah, tri gunung, catur segara, panca tawang, sad
panggonan, sapta aprang, asta kayangan, nawa dahana, dan dasa raja.
No. 310.
Windu sirah
Terdapat 10 windu sirah
dimulai dari 1-10 beserta ciri-ciri yang mengikutinya.
No. 311. Terlayane bumi
Ada 10 hal yang dibahas
disini, mulai dari eka sawiji, sad nem, dwi loro, sapta pitu, tri trlu, asta
wolu, catur pat, nawa sanga, panca lima, lan windu sepuluh.
No. 312. Wataking widu papat
Terdapat 4 windu, yaitu adi,
kuntara, sangara, dan sancaya. Dalam setiap windu itu disebutkan juga arah
dimana ia bertempat tinggal, juga apa yang akan terjadi jika ada sesuatu hal
apa.
No. 313. Dina tibaning tanggal
Dimulai dari tanggal 10
sampai tanggal 18.
No. 314. Kadadeyane manungsa saka tumurune
wiji manut dina lan pasaran
Disini terdapat hari pasaran
(legi, paing, pon, wage, kliwon), turunnya wiji (pupu kiwa, tengen,
pelandungan, lambung tengen, lan gitok) wijinya (priyayi, sudagar, narakarti,
tani, ratu) beserta watak yang sesuai denga pekerjaannya.
No. 315. Pitakonan bayi lair
Ada 3 turah, yaitu 1 berarti
laki-laki, 2 berarti perempuan, 3 berarti hanya Allah yang tahu.
No. 316. Nyumurupi panguripane anak miturut
kelahirane bapak lan anake
Disini dijelaskan bagaimana
masa depan sanga anak menurut hari lahir ayahnya dan tanggal lahirnya sendiri.
Ada yang hidupnya enak nantinya, ada juga yang akan prihatin hidupnya.
No. 317. Sangkalane bayi
Terdapat lima pasaran (legi,
paing pon, pon, wage, kliwon) yang masing-masing dijelaskan bagaimana bayi
tersebut diperlakukan ketika lahir.
No. 318. Lelarane manungsa
Terdapat 5 pembedaan
sakitnya manusia, yaitu dimulai dari sabda, guna, tirta, wana, lepas.
Masing-masing pembedaan tersebut dijelaskan sakit karena apa yang didertia itu,
beserta aksi menolaknya dengan cara apa.
N0. 319. Lelara
Obat yang harus digunakan
ketika sakit menurut hari dimulainya sakit, yanitu diulai hari minggu sampai
hari sabtu.
No. 320. Parane luru tamba wong lara, berkah
Sunan Giri.
Ada 7 hari dimulai dengan
hari minggu sampai hari sabtu, dan ada 4 arah dimulai dari timur, selatan,
barat, dan utara.
No. 321. Mijeti wong lara, berkah Sunan
Kalijaga
1.
Sakit di hari minggu:
dalamakan
2.
Sakit di hari senin:
kentol
3.
Sakit di hari selasa:
pupu
4.
Sakit di hari rabu:
puser
5.
Sakit dihari kamis:
dada
6.
Sakit dihari jumat:
gulu
7.
Sakit di hari sabtu:
rai
No. 322. Wiwitaning lelara
Penyebab sakit dapat
terlihat berdasarkan hari dimulainya sakit, mulai hari minggu sampai hari
sabtu.
N0. 323. Lelara miturut lahire ing pasaran
Jenis penyakit dapat dilihat
dari pasaran hari lahir dimulai dari legi-kliwon.
No. 324. Wiwitan tekane lara
Obat yang dapat digunakan
orang sakit dapat ditentukan oleh pasaran (legi-kliwon) dimulainya sakit
No. 325. Slametan lan kang nambani.
Slametan dan yang mengobati
dapat dilihat menurut pasaran hari dan neptu dimulai dari 7/13, 8/14 sampai
12/18. Disitu disebutkan dari mana asala sakit. Slametan menggunakan apa, dan
siapa yang harus mengobati (laki-laki ataupun perempuan).
No. 236. Yen ana pageblug
Lebih baik tidur setelah jam
1 malam dan membaca doa yang sudah ditentukan. Juga setiap malam sebelum jam
12, datang ke teras rumah sambil membaca doa sebanyak 40 kali.
No. 237. Panengeran wong arep ajal
Disini disebut ciri-ciri
orang yang kan meninggal. Berupa ciri-ciri fisik dan ciri-ciri mimpinya.
Terdapat 15 penjelasan mengenai ciri-ciri orang yang akan meninggal.
Sasmita kang kawistara ing
liyan. Disini disebutkan 8 ciri-cirii orang yang akan meninggal beserta
waktunya.
No. 328. Donga srabat
Doa srabat ini dibacakan
untuk orang yang sedang sakit, insyaAllah orang yang saki tersebut akan cepat
sehat.
No. 329. Sekarat suwe
Ketika ada orang yang
sekarat sudah lama, dan akan meninggal sebaiknya dibacakan doa.
No. 330. Pal wong ajal
Dimulai dengan hari minggu
sampai sabtu. Di setiap hari tersebut disebutkan jamnya, siang ataupun malam
sama saja.
No. 331. Yen mayit mambu banger (bacin)
Jika mendapati mayit yang
berbau tidak enak, harus didoakan.
No. 332. Slametan wong mati
Disini disebutkan waktu
slametan orang meninggal selama 1 bulan (35 hari) menurut neptu dan hari
pasaran, dan menurut banyaknya hari untuk slametan dimulai dari 3 hari sampai
seribu hari.
No. 333. Pangupakarane layon
Disini dijelaskan tatacara
memperlakukan jenasah, dimulai dari dicabut nyawanya, dimandikan, disholatkan,
sampai dikubur.
No. 334. Ngirim leluhur
Setiap bulan ruwah dimulai
tanggal 15 sampai tanggal 30 adalah waktu untuk mengirim doa kepada leluhur
yang sudah meninggal. Disini disebutkan tatacara mengirim doa dimulai dari
masuknya ke pekuburan sampai selesai.
No. 335. Kapetuk layon
Jika bertemu dengan orang
yang baru meninggal harus membaca doa yang sudah ditenukan disini.
No. 336. Faidatun, donga akir taun
Barangsiapa yang membaca doa
sebanyak 7 kali disetiap hari akhir tahun maka orang tersebut tidak akan meninggal
disepanjang tahun itu.
No. 337. Ilmu nujum
Ilmu nujum membahas mengenai
semua pertanyaan mengenai masa depan. Dalam ilmu nujum ini terdapat 21 bab
petanyaan yang berbeda mengenai masa depan tadi.
ANALISIS KITAB PRIMBON BETAL DJEMUR ini sumbernya dari mana? kalo boleh tahu jika dari buku mohon beritahu judulnya dan pengarangnya terima kasih
BalasHapusAda kok di Shopee, nama bukunya BETALJEMUR ADAMMAKNA. Penerbitnya CV BUANA RAYA. Yang warna biru versi bahasa indonesianya yang warna oranye versi bahasa jawanya.
HapusDudukan itu ap
BalasHapusArep oleh dudukan
BalasHapusKurang jelas susah di pahami.
BalasHapusTerima kasih informasinya. Kunjungi juga Aplikasi Online Melihat Watak dan Sifat Bedasarkan Weton Jawa.
BalasHapus