Kamis, 24 Desember 2015

RANGKUMAN

A.    IDENTITAS KARYA
Jenis karya        : Buku Bacaan
Judul karya       : Soiolinguistik :perkenalan awal
Penulis              : Abdul Chaer dan Leonie Agustina
Tahun terbit      : 2010
Penerbit            : PT RINEKA CIPTA
Ketebalan         : ix + 268 halaman

B.     Rangkuman
Di dalam Bab IV menjelaskan sub judul tentang peristiwa tutur dan tindak tutur. Isi di dalamnya, yaitu peristiwa tutur, tindak tutur dan tindak tutur dan pragmatik.
4.1 PeristiwaTutur
Yang dimaksud dengan peristiwa tutur (Inggris: speech event) adalah terjadinya atau berlangsungnya interaksi linguistic dalam satu bentuk ujaran atau lebih yang melibatkan dua pihak, yaitu penutur dan lawan tutur dengan satu pokok tuturan di dalam waktu, tempat dan situasi.
4.2 TindakTutur
Dilihat dari konteks situasinya ada dua macam tindak tutur, yaitu tindak tutur langsung dan tindak tutur tidak langsung. Tindak tutur langsung mudah dipahami oleh si pendengar karena ujarannya berupa kalimat-kalimat dengan makna lugas. Tindak tutur yang tidak langsung hanya dapat dipahami oleh si pendengar yang sudah cukup terlatih dalam memahami kalimat-kalimat yang bermakna konteks situasional.
4.3 TindakTuturdanPragmatik
Tindak tutur sebenarnya merupakan salah satu fenomena dalam masalah yang lebih luas, yang dikenal dengan istilah pragmatik. Fenomena lainnya di dalam kajian pragmatic adalah deiksis, preseuposisi (Inggris : presupposition), dan implikatur percakapan (Inggris : conversation alimpticatre).
Yang dimaksud dengan deiksis adalah hubungan antara kata yang digunakan di dalam tindak tutur dengan referen kata itu yang tidak tetap atau dapat berubah dan berpindah.
Yang dimaksud dengan preseuposisi dalam tindak tutur adalah makna atau informasi “tambahan” yang terdapat dalam ujaran yang digunakan secara tersirat. Jadi, di dalam ujaran tersebut selain mendapat makna “asal” yang tersirat dalam ujaran itu, tedapat pula makna lain yang hanya bisa dipahami secara tersirat.

Yang dimaksud dengan implikatur percakapan adalah adanya keterkaitan antara ujaran-ujaran yang diucapkan antara dua orang yang sedang bercakap-cakap. Keterkaitan ini tidak tampak secara literal, tetapi hanya dipahami secara tersirat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar